Senin, 23 Desember 2013

laporan protoplasmik dan non-protoplasmik


LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN
Protoplasmik dan Non-protoplasmik
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu : Prasetiyo

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMTLqFzUmzVPpSCl_wwXZ7GMkx49XMbU47YSXdO59i2qWBwvjXH-AKQfTreFl1jf3XuorJqT06d3RfhS_x8Ztk9nadfVVEV-6dbo5o7Z9g2hHrrNCNtBd2WhYSrOkY0uaCFtD8yjstxRLy/s400/IKIP+WARNA.jpg

Disusun:
                                     
Layyinatus Sifah                 (12320126)
Kelas: 3D


PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2012/2013
Protoplasmik dan non-protoplasmik
       I.            TUJUAN:
Ø  Pada protoplasmik
1.      Untuk mengetahui kandungan Amilum pada tanaman Blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan Blimbing Bintang (Averroha carambola)
2.      Untuk mengetahui kandungan kristal pada tanaman Blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan Blimbing Bintang (Averroha carambola)
3.      Untuk mengetahui kandungan kloroplas pada tanaman blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan blimbing Bintang (Averroha carambola)
Ø  Pada nonprotoplasmik
1.      Untuk mengetahui kandungan nukleus pada tanaman blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan blimbing Bintang (Averroha carambola)
2.      Untuk mengetahui kandungan sitoplasma pada tanaman blimbing wuluh
3.      (Averrhoa bilimbi L) dan blimbing Bintang (Averroha carambola)
    II.  MANFAAT
Pada protoplasmik
-        Mengetahui kandungan Amilum pada tanaman Blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan Blimbing Bintang (Averroha carambola)
-        Mengetahui kandungan kristal pada tanaman Blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan Blimbing Bintang (Averroha carambola)
-        Mengetahui kandungan kloroplas pada tanaman blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan blimbing Bintang (Averroha carambola)
Pada nonprotoplasmik
-        Mengetahui kandungan nukleus pada tanaman blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan blimbing Bintang (Averroha carambola)
-        Mengetahui kandungan sitoplasma pada tanaman blimbing wuluh
-        (Averrhoa bilimbi L) dan blimbing Bintang (Averroha carambola)
 III.            DASAR TEORI
Sel adalah unit terkecil dari suatu organisme. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi:Vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh protoplasma di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari kitin, dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan. Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan oleh fungi. Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis. Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dariprotoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Kloroplas merupakan salah satu jenis organel yang disebut plastidpada tumbuhan dan alga. Kloroplas mengandung klorofil, pigmenhijau yang menangkap energi cahaya untuk fotosintesis, yaitu serangkaian reaksi yang mengubah energi cahaya menjadi energi kimiawi yang disimpan dalam molekul karbohidrat dan senyawa organik lain.
Satu sel alga uniseluler dapat memiliki satu kloroplas saja, sementara satu sel daun dapat memiliki 20 sampai 100 kloroplas. Organel ini cenderung lebih besar daripada mitokondria, dengan panjang 5–10 µm atau lebih. Kloroplas biasanya berbentuk seperti cakram dan, seperti mitokondria, memiliki membran luar dan membran dalam yang dipisahkan oleh ruang antarmembran. Membran dalam kloroplas menyelimuti stroma, yang memuat berbagai enzim yang bertanggung jawab membentuk karbohidrat darikarbon dioksida dan air dalam fotosintesis. Suatu sistem membran dalam yang kedua di dalam stroma terdiri dari kantong-kantong pipih disebut tilakoid yang saling berhubungan. Nukleus merupakan bagian yang penting dari sel. Inti sel terdiri atas beberapa bagian, yaitu membran, kromatin, anak inti (nukleolus), dan cairan inti (nuclear sap). Cairan inti merupakan cairan yang di dalamnya terdapat nukleolus dan kromatin. Kromatin mengandung materi genetik berupa DNA serta protein. Ketika sel membelah, kromosom dapat terlihat sebagai bentuk tebal dan memanjang. Kromosom adalah cetak-biru (blue print) sel. Kromosom mengatur kapan dan bagaimana sel membelah diri, menghasilkan protein-protein tertentu, serta berdiferensiasi.
Nukleus merupakan struktur yang jelas terlihat pada saat sel belum membelah diri. Nukleus terlibat dalam pembentukan ribosom–suatu organel sel yang berperan dalam pembentukan protein. Nukleus mengatur sintesis protein dalam sitoplasma dengan mengirimkan pesan genetik dalam bentuk ribonucleic acid(RNA). RNA ini disebut messenger RNA (mRNA). Pembentukan mRNA terjadi di nukleus berdasarkan instruksi yang diberikan DNA. Setelah itu, mRNA membawa pesan genetik ke sitoplasma melalui pori membran inti untuk diterjemahkan di ribosom menjadi protein. Protein ini akan digunakan untuk menggantikan protein yang hilang, membentuk enzim, atau mengirimkan sinyal pada bagian sel yang lain. Membran inti memiliki struktur yang sama dengan struktur membran sel. Di membran inti, terdapat pori atau lubang-lubang yang memungkinkan keluar-masuknya benda atau zat tertentu. Dengan kata lain, melalui lubang-lubang tersebut, inti sel ‘berkomunikasi’ dengan bagian-bagian sel serta sel yang lain Nukleus merupakan organ terbesar sel, dengan ukuran diameter antara 10-20 nm. Nukleus memiliki bentuk bulat atau lonjong. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini berperan penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis protein. Namun ada beberapa sel yang tidak memiliki nukleus antara lain sel eritrosit dan sel trombosit. Pada kedua sel ini aktivitas metabolisme terbatas dan tidak dapat melakukan pembelahan. Biasanya sebuah sel hanya memiliki satu nukleus saja, yang terletak di tengah. Namun ada sel-sel yang memiliki inti lebih dari satu yaitu pada sel parenkim hati dan sel otot jantung, yang memiliki dua buah nukleus.
Zat-zat Ergastik
Semula dianggap bahwa kelompok zat ergastik merupakan hasil metabolisme yang tak terpakai atau cadangan makanan. Zat ergastik berikut mencakup pati, zat ergastik yang mengandung protein seperti aleuron, badan lipid dan macam – macam kristal.


1.      Pati (Amilum)
Pati merupakan zat ergastik yang paling umum. Pati juga menjadi bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Pati yang diperdagangkan berasal dari berbagai organ seperti endosperm biji padi, jagung dan gandum, tapioka dari akar ketela pohon (Manihot utilissima), sagu dari batang pohon sagu (Metroxylon sagu), dan pati irut dari rizoma (Maranta arundinacae).  Pati juga digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.
2.      Kristal
Berbagai bentuk kristal ditemukan dalam sel tumbuhan. Pada tumbuhan tinggi, kristal kalsium oksalat paling umum ditemukan. Kalsium karbonat dan kalsium malat agak langka.
Kristal soliter, berbentuk rhomboid, atau seperti prisma
Kristal pasir adalah kristal berbentuk prisma yang amat kecil dan biasanya ditemukan dalam jumlah besar. Contohnya pada batang sambucus nigra dan daun atropa belladonna.
Rafida adalah kristal panjang dan ramping yang kedua ujungnya runcing. Rafida biasanya dalam berkas dan ditemukan dalam daun Agave, sertadalam daun dan batang Impatiens. Sel yang mengandung berkas rafida dapat berbentuk sama dengan sel di sekelilingnya atau dapat pula berbentuk idioblas. Contohnya adalah bekas rafida dalam sel lendir pada endocarp buah enau (Arenga pinnata). Sel yang mengandung rafida sering tersebar secara khas dalam tumbuhan dan dapat digunakan dalam taksonomi.
Stiloid adalah kristal berbentuk prisma yang panjang dan kedua ujungnya meruncing seperti bilah. Pada sel, kristal ini ditenmukan secara menyindiri atau berpasangan dalam kelompok kecil. Stiloid kurang sering ditemukan namun, terdapat pada Iridaceae, Agavaceae, dan beberapa family lainnya.  
Kristal dibentuk dalam vakuola. Ada atau tidak adanya kristal merupakan sifat yang dapa dipakai untuk mempelajari kekerabatan antara species tumbuhan. bagian dinding yang menonjol itu dan dapat berbentuk seperti sekelompok buah anggur seperti yag ditemukan pada daun karet (Ficus elastica).

3.      Dinding sel 
Dinding sel merupakan lapisan yang berada di bawah membran sel yang terbuat dari selulosa. Di dalam dinding sel ini terdapat tiga bagian fundamental yaitu lamela tengah, dinding sel sekunder dan juga dinding sel primer. Fungsi dari dinding sel adalah memberikan kekuatan dan memberikan perlindungan kepada sel. Membran sel adalah bagian paling luar dari suatu sel yang terdiri dari fosfolofid dan protein atau lipoprotein. Fungsi dari membran sel adalah mengatur keluar dan masuknya zat pada suatu sel.
Struktur sel tumbuhan yang lainnya adalah sitoplasma, yaitu cairan yang terdapat di dalam sel, tetapi tidak ada di dalam inti sel dan organel sel. Sitoplasma memiliki sifat koloid yaitu tidak padat dan tidak cair. Fungsi dari sitoplasma adalah sebagai tempat untuk berlangsungnya proses metabolisme. Vakuola adalah sebuah rongga besar di bagian dalam sel yang berisi cairan vakuola yaitu suatu larutan cair berbagai bahan organik dan anorganik yang banyaknya adalah cadangan makanan atau hasil sampingan metabolisme. Didalam vakuola diselubungi oleh selaput vakuola yang disebut tonoplas. Funsi utama dari vakuola adalah tempat untuk menyimpan sisa metabolisme.
Mitokondria adalah organel sel penghasil untuk energi sel. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu membran luar dan juga membran dalam. Membran luar memiliki permukaan yang halus, sedangkan membran dalam memiliki bentuk berlekuk-lekuk yang disebut kista. Funsi dari mitokondria sangat penting yaitu menghasilkan energi melalui respirasi sel. Ribosom adalah organel kecil bergaris tengah 17 – 20 mikron yang tersusun oleh RNA ribosom dan protein.. Fungsi dari ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein.
Itu adalah beberapa struktur dari sel tumbuhan beserta pengertian dan juga fungsinya masing masing. Memang untuk mengetahui lebih lanjut anda harus mempelajari sendiri, karena terdapat beberapa struktur yang berbeda dengan yang lainnya.
Klasifikasi blimbing wuluh:                Klasifikasi blimbing bintang:
Kingdom: Plantae                                           Kingdom: plantae
Devisio: Magnoliophyta                                  Devisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida                                     Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Oxalidales                                             Ordo: Oxalidales
Famili: Oxalidaceae                                        Famila: Oxalidaceae
Genus: Averrhoa                                             Genus: Averrhoa
Spesies: Averrhoa bilimbi                               Spesies: Averroa carambola

 IV.            ALAT DAN BAHAN
ALAT
-        Mikroskop
-        Sillet
-        Objek glass
-        Deck glas
-        Pipet
-        Tissue
-        Tusuk gigi
-        Mortal dan pastle
BAHAN
-        Tanaman Blimbing Wuluh dan blimbing Bintang
-        Air
    V.            CARA KERJA
1. Uji Amilum
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan diggunakan untuk menguji amilum
2.      Menumbuk buah blimbing bintang dan blimbing wuluh untuk mengambil sari buahnya
3.      Mengambil sari buah blimbing dengan menggunakan pipet
4.      Mengamati sari buah dengan menggunakan mikroskop untuk menemukan amilum pada buah blimbing
5.      Bandingkan dengan gambar pembandiing
2. Uji kristal
1.      Membuat irisan setipis mungkin pada batang blimbing
2.      Meletakkan irisan tersebut pada objek glass lalu tetesi dengan satu tetes air menggunakan pipet.
3.      Kemudian tutup dengan menggunakan deck glass
4.      Mengamati preparat tersebut menggunakan mikroskop
5.      Membandingkan dengan gambar pembanding
6.      Menggambar hasil pengamatan
3. Uji kloroplas
1.      Mengambil sehelai daun blimbing yang masih segar
2.      Meletakkan daun tersebut pada objek glass, lalu diberi satu tetes air dengan menggunakan pipet
3.      Mengamati preparat tersebut dengan menggunakan mikroskop
4.      Membandingkan dengan gambar pembanding
5.      Menggambar hasil pengamatan
4. Uji nukleus
1.      Mengambil sehelai daun atau batang blimbing
2.      Menyayat daun atau batang blimbing dengan menggunakan cutter
3.      Meletakkan sayatan daun atau batang tersebut pada objek glass beri setetes air dan tutup dengan menggunakan deck glass
4.      Mengamati dengan menggunakan mikroskop
5.      Membandingkan dengan gambar pembanding
6.      Menggambar hasil pengamatan
5. Uji sitoplasma
1.      Mengambil sehelai daun atau batang blimbing
2.      Menyayat daun atau batang blimbing dengan menggunakan cutter
3.      Meletakkan sayatan daun atau batang tersebut pada objek glass beri setetes air dan tutup dengan menggunakan deck glass
4.      Mengamati dengan menggunakan mikroskop
5.      Membandingkan dengan gambar pembanding
6.      Menggambar hasil pengamatan

 VI.            HASIL PENGAMATAN
Gambar Pengamatan
Gambar Pembanding
Keterangan
Description: H:\antumb\Foto-0254.jpg




Sitoplasma pada daun belimbing bintang
Description: http://plantanatomy.webs.com/photos/undefined/Aliran%20Plasma.jpg

Description: H:\antumb\antumb1.jpg




Dinding sel pada batang belimbing bintang
Description: http://plantanatomy.webs.com/photos/undefined/daucus%20carota.jpg

Description: H:\antumb\Foto-0220.jpg




Amilum pada buah belimbig bintang
Description: http://meynyeng.files.wordpress.com/2010/03/amilum.jpg


VII.            PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada preparat blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan Blimbing Bintang (Averroha carambola) yang kami amati, ditemukan pada buah belimbing bintang terdapat butir pati/ amilum yang bersifat sederhana dengan bentuk bulat setengah lonjong yang mengumpul di berbagai tempat yang menyebar. Hal ini dikarenakan zat pati yang terakumulasi dalam kloroplas dibentuk lebih cepat ketimbang pemindahannya sehingga terjadi penimbunan zat pati tersebut. Rasa belimbing bintang  manis agak sedikit asam sehingga di dalam sel buah belimbing terdapat banyak cadangan makanan yaitu pati/amilum. Selain amilum kita juga menemukan sitoplasma dan dinding sel yang terdapat pada belimbing bintang, sedangkan pada belimbing wuluh tidak menemukan, sitoplasma terdapat pada daun dan batang belimbing bintang yang disayat melintang, begitu pula dinding sel juga terdapat pada daun dan batang pada belimbing bintang. Pada daun belimbing bintang bentuk dinding sel agak kotak-kotak dan berjejer sedangkan pada batang belimbing bintang berbentuk seperti persegi enam yang tidak begitu beraturan dan berjejer.
Dinding sel merupakan lapisan yang berada di bawah membran sel yang terbuat dari selulosa. Di dalam dinding sel ini terdapat tiga bagian fundamental yaitu lamela tengah, dinding sel sekunder dan juga dinding sel primer. Fungsi dari dinding sel adalah memberikan kekuatan dan memberikan perlindungan kepada sel. Membran sel adalah bagian paling luar dari suatu sel yang terdiri dari fosfolofid dan protein atau lipoprotein. Fungsi dari membran sel adalah mengatur keluar dan masuknya zat pada suatu sel. Struktur sel tumbuhan yang lainnya adalah sitoplasma, yaitu cairan yang terdapat di dalam sel, tetapi tidak ada di dalam inti sel dan organel sel. Sitoplasma memiliki sifat koloid yaitu tidak padat dan tidak cair. Fungsi dari sitoplasma adalah sebagai tempat untuk berlangsungnya proses metabolisme.





VIII.            KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada saat melakukan praktikm dapat menemukan beberapa komponan sel .Komponen sel pada dasarnya dikategorikan menjadi dua macam yaitu:
1.         Protoplasmik (Sitoplasma, RE, Ribosom, Apartaus golgi, Mitokondria, Plastida, Mikrobodies, Mikrotubuli, Centriol, Nukleus, Vakuola),
2          Non-Protoplasmik (Amilum, Kristal, Dinding sel).
Pada preparat blimbing wuluh dan blimbing bintang sel protoplasma (Sitoplasma,Nukles) terdapat pada batang dan daun blimbing bintang , sedangkan Non-protoplasmik (Amilum,Kristal,Dinding sel) terdapat pada buah, daun dan batang blimbing bintang. Amilum terdapat pada buah blimbing bintang yang berbentuk amilum sederhana dengan persebaran yang tidak merata dan saling berjauhan antara satu klompok amilum dengan yang lain. Fungsi amilum adalah untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.


Daftar Pustaka
Estiti B. Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit
Ref: Buku Kimia pangan dan Gizi, FG Winarno
Biology Reaven Jhonson 2003 www.wikipedia.com
http://www.pustakasekolah.com/pengertian-inti-sel-nukleus.html#ixzz2gjm9urYg
http://artofgreen.wordpress.com/2010/03/15/ anatomi-tumbuhan/ (dikutiptanggal 20 Maret 2011) Sutrian,yayan.2004.
Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan tentang sel dan jaringan .Jakarta: PT Rineka Cipta














Lampiran :
Description: H:\antumb\Foto-0254.jpg
Sitoplasma pada daun belimbing bintang
Description: H:\antumb\antumb1.jpg
Dinding sel pada batang
Description: H:\antumb\Foto-0220.jpg
Amilum pada buah belimbing buah