LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN
Protoplasmik
dan Non-protoplasmik
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu : Prasetiyo
Disusun:
Layyinatus Sifah (12320126)
Kelas: 3D
PENDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI
SEMARANG
2012/2013
Protoplasmik dan non-protoplasmik
I.
TUJUAN:
Ø
Pada protoplasmik
1.
Untuk mengetahui kandungan Amilum pada tanaman
Blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan Blimbing Bintang (Averroha carambola)
2.
Untuk mengetahui kandungan kristal pada tanaman
Blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan Blimbing Bintang (Averroha carambola)
3.
Untuk mengetahui kandungan kloroplas pada
tanaman blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan blimbing Bintang (Averroha
carambola)
Ø
Pada nonprotoplasmik
1.
Untuk mengetahui kandungan nukleus pada tanaman
blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan blimbing Bintang (Averroha carambola)
2.
Untuk mengetahui kandungan sitoplasma pada
tanaman blimbing wuluh
3.
(Averrhoa bilimbi L) dan blimbing Bintang (Averroha
carambola)
II. MANFAAT
Pada protoplasmik
-
Mengetahui kandungan Amilum pada tanaman
Blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan Blimbing Bintang (Averroha carambola)
-
Mengetahui kandungan kristal pada tanaman
Blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan Blimbing Bintang (Averroha carambola)
-
Mengetahui kandungan kloroplas pada tanaman
blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan blimbing Bintang (Averroha carambola)
Pada
nonprotoplasmik
-
Mengetahui kandungan nukleus pada tanaman
blimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan blimbing Bintang (Averroha carambola)
-
Mengetahui kandungan sitoplasma pada tanaman
blimbing wuluh
-
(Averrhoa bilimbi L) dan blimbing Bintang
(Averroha carambola)
III.
DASAR TEORI
Sel
adalah unit terkecil dari suatu organisme. Sel tumbuhan adalah penggerak dari
suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme
eukariotik lainnya. Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi:Vakuola yang besar
(dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan mengontrol
pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.Dinding sel yang tersusun atas
selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh protoplasma
di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari
kitin, dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan. Plasmodesmata,
merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap sel
tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan
hifa yang digunakan oleh fungi. Plastida, terutama kloroplas yang mengandung
klorofil, pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan
terjadinya fotosintesis. Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran
sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dariprotoplasma.
Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta
sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol
mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat
banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke
organel atau inti sel. Kloroplas merupakan salah satu jenis organel yang
disebut plastidpada tumbuhan dan alga. Kloroplas mengandung klorofil,
pigmenhijau yang menangkap energi cahaya untuk fotosintesis, yaitu serangkaian
reaksi yang mengubah energi cahaya menjadi energi kimiawi yang disimpan dalam
molekul karbohidrat dan senyawa organik lain.
Satu sel
alga uniseluler dapat memiliki satu kloroplas saja, sementara satu sel daun
dapat memiliki 20 sampai 100 kloroplas. Organel ini cenderung lebih besar
daripada mitokondria, dengan panjang 5–10 µm atau lebih. Kloroplas biasanya
berbentuk seperti cakram dan, seperti mitokondria, memiliki membran luar dan
membran dalam yang dipisahkan oleh ruang antarmembran. Membran dalam kloroplas
menyelimuti stroma, yang memuat berbagai enzim yang bertanggung jawab membentuk
karbohidrat darikarbon dioksida dan air dalam fotosintesis. Suatu sistem
membran dalam yang kedua di dalam stroma terdiri dari kantong-kantong pipih
disebut tilakoid yang saling berhubungan. Nukleus merupakan bagian yang penting
dari sel. Inti sel terdiri atas beberapa bagian, yaitu membran, kromatin, anak
inti (nukleolus), dan cairan inti (nuclear sap). Cairan inti merupakan cairan
yang di dalamnya terdapat nukleolus dan kromatin. Kromatin mengandung materi
genetik berupa DNA serta protein. Ketika sel membelah, kromosom dapat terlihat
sebagai bentuk tebal dan memanjang. Kromosom adalah cetak-biru (blue print)
sel. Kromosom mengatur kapan dan bagaimana sel membelah diri, menghasilkan
protein-protein tertentu, serta berdiferensiasi.
Nukleus
merupakan struktur yang jelas terlihat pada saat sel belum membelah diri.
Nukleus terlibat dalam pembentukan ribosom–suatu organel sel yang berperan
dalam pembentukan protein. Nukleus mengatur sintesis protein dalam sitoplasma
dengan mengirimkan pesan genetik dalam bentuk ribonucleic acid(RNA). RNA ini
disebut messenger RNA (mRNA). Pembentukan mRNA terjadi di nukleus berdasarkan
instruksi yang diberikan DNA. Setelah itu, mRNA membawa pesan genetik ke
sitoplasma melalui pori membran inti untuk diterjemahkan di ribosom menjadi
protein. Protein ini akan digunakan untuk menggantikan protein yang hilang,
membentuk enzim, atau mengirimkan sinyal pada bagian sel yang lain. Membran
inti memiliki struktur yang sama dengan struktur membran sel. Di membran inti,
terdapat pori atau lubang-lubang yang memungkinkan keluar-masuknya benda atau
zat tertentu. Dengan kata lain, melalui lubang-lubang tersebut, inti sel
‘berkomunikasi’ dengan bagian-bagian sel serta sel yang lain Nukleus merupakan
organ terbesar sel, dengan ukuran diameter antara 10-20 nm. Nukleus memiliki
bentuk bulat atau lonjong. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus
ini berperan penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis
protein. Namun ada beberapa sel yang tidak memiliki nukleus antara lain sel
eritrosit dan sel trombosit. Pada kedua sel ini aktivitas metabolisme terbatas
dan tidak dapat melakukan pembelahan. Biasanya sebuah sel hanya memiliki satu
nukleus saja, yang terletak di tengah. Namun ada sel-sel yang memiliki inti
lebih dari satu yaitu pada sel parenkim hati dan sel otot jantung, yang
memiliki dua buah nukleus.
Zat-zat Ergastik
Semula dianggap bahwa kelompok zat ergastik merupakan hasil metabolisme
yang tak terpakai atau cadangan makanan. Zat ergastik berikut mencakup pati,
zat ergastik yang mengandung protein seperti aleuron, badan lipid dan macam –
macam kristal.
1. Pati (Amilum)
Pati merupakan zat ergastik yang paling umum. Pati juga menjadi bahan utama
yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati
sebagai sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat,
amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan
sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket.
Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak
bereaksi. Pati yang diperdagangkan berasal dari berbagai organ seperti
endosperm biji padi, jagung dan gandum, tapioka dari akar ketela pohon (Manihot
utilissima), sagu dari batang pohon sagu (Metroxylon sagu), dan pati
irut dari rizoma (Maranta arundinacae). Pati juga digunakan
sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan
sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran
kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.
2. Kristal
Berbagai bentuk kristal ditemukan dalam sel tumbuhan. Pada tumbuhan tinggi,
kristal kalsium oksalat paling umum ditemukan. Kalsium karbonat dan kalsium
malat agak langka.
Kristal soliter, berbentuk rhomboid, atau seperti prisma
Kristal pasir adalah kristal berbentuk prisma yang amat kecil dan biasanya ditemukan
dalam jumlah besar. Contohnya pada batang sambucus nigra dan daun atropa
belladonna.
Rafida adalah kristal panjang dan ramping yang kedua ujungnya runcing. Rafida
biasanya dalam berkas dan ditemukan dalam daun Agave, sertadalam daun dan
batang Impatiens. Sel yang mengandung berkas rafida dapat berbentuk sama dengan
sel di sekelilingnya atau dapat pula berbentuk idioblas. Contohnya adalah bekas
rafida dalam sel lendir pada endocarp buah enau (Arenga pinnata). Sel yang
mengandung rafida sering tersebar secara khas dalam tumbuhan dan dapat
digunakan dalam taksonomi.
Stiloid adalah kristal berbentuk prisma yang panjang dan kedua ujungnya meruncing
seperti bilah. Pada sel, kristal ini ditenmukan secara menyindiri atau
berpasangan dalam kelompok kecil. Stiloid kurang sering ditemukan namun,
terdapat pada Iridaceae, Agavaceae, dan beberapa family
lainnya.
Kristal dibentuk dalam
vakuola. Ada atau tidak adanya kristal merupakan sifat yang dapa dipakai untuk
mempelajari kekerabatan antara species tumbuhan. bagian dinding yang menonjol
itu dan dapat berbentuk seperti sekelompok buah anggur seperti yag ditemukan
pada daun karet (Ficus elastica).
3. Dinding sel
Dinding sel
merupakan lapisan yang berada di bawah membran sel yang terbuat dari selulosa.
Di dalam dinding sel ini terdapat tiga bagian fundamental yaitu lamela tengah,
dinding sel sekunder dan juga dinding sel primer. Fungsi dari dinding sel
adalah memberikan kekuatan dan memberikan perlindungan kepada sel. Membran sel
adalah bagian paling luar dari suatu sel yang terdiri dari fosfolofid dan
protein atau lipoprotein. Fungsi dari membran sel adalah mengatur keluar dan
masuknya zat pada suatu sel.
Struktur sel
tumbuhan yang lainnya adalah sitoplasma, yaitu cairan yang terdapat di dalam
sel, tetapi tidak ada di dalam inti sel dan organel sel. Sitoplasma memiliki
sifat koloid yaitu tidak padat dan tidak cair. Fungsi dari sitoplasma adalah
sebagai tempat untuk berlangsungnya proses metabolisme. Vakuola adalah sebuah
rongga besar di bagian dalam sel yang berisi cairan vakuola yaitu suatu larutan
cair berbagai bahan organik dan anorganik yang banyaknya adalah cadangan
makanan atau hasil sampingan metabolisme. Didalam vakuola diselubungi oleh
selaput vakuola yang disebut tonoplas. Funsi utama dari vakuola adalah tempat
untuk menyimpan sisa metabolisme.
Mitokondria
adalah organel sel penghasil untuk energi sel. Mitokondria mempunyai dua
lapisan membran, yaitu membran luar dan juga membran dalam. Membran luar
memiliki permukaan yang halus, sedangkan membran dalam memiliki bentuk
berlekuk-lekuk yang disebut kista. Funsi dari mitokondria sangat penting yaitu
menghasilkan energi melalui respirasi sel. Ribosom adalah organel kecil
bergaris tengah 17 – 20 mikron yang tersusun oleh RNA ribosom dan protein..
Fungsi dari ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein.
Itu adalah
beberapa struktur dari sel tumbuhan beserta pengertian dan juga fungsinya
masing masing. Memang untuk mengetahui lebih lanjut anda harus mempelajari
sendiri, karena terdapat beberapa struktur yang berbeda dengan yang lainnya.
Klasifikasi blimbing wuluh: Klasifikasi blimbing bintang:
Kingdom: Plantae Kingdom:
plantae
Devisio: Magnoliophyta Devisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida Kelas:
Magnoliopsida
Ordo: Oxalidales Ordo:
Oxalidales
Famili: Oxalidaceae Famila:
Oxalidaceae
Genus: Averrhoa Genus:
Averrhoa
Spesies: Averrhoa bilimbi Spesies:
Averroa carambola
IV.
ALAT DAN BAHAN
ALAT
-
Mikroskop
-
Sillet
-
Objek glass
-
Deck glas
-
Pipet
-
Tissue
-
Tusuk gigi
-
Mortal dan pastle
BAHAN
-
Tanaman Blimbing Wuluh dan blimbing Bintang
-
Air
V.
CARA KERJA
1. Uji
Amilum
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan diggunakan
untuk menguji amilum
2.
Menumbuk buah blimbing bintang dan blimbing wuluh
untuk mengambil sari buahnya
3.
Mengambil sari buah blimbing dengan menggunakan
pipet
4.
Mengamati sari buah dengan menggunakan
mikroskop untuk menemukan amilum pada buah blimbing
5.
Bandingkan dengan gambar pembandiing
2. Uji
kristal
1.
Membuat irisan setipis mungkin pada batang
blimbing
2.
Meletakkan irisan tersebut pada objek glass
lalu tetesi dengan satu tetes air menggunakan pipet.
3.
Kemudian tutup dengan menggunakan deck glass
4.
Mengamati preparat tersebut menggunakan
mikroskop
5.
Membandingkan dengan gambar pembanding
6.
Menggambar hasil pengamatan
3. Uji
kloroplas
1.
Mengambil sehelai daun blimbing yang masih
segar
2.
Meletakkan daun tersebut pada objek glass, lalu
diberi satu tetes air dengan menggunakan pipet
3.
Mengamati preparat tersebut dengan menggunakan
mikroskop
4.
Membandingkan dengan gambar pembanding
5.
Menggambar hasil pengamatan
4. Uji
nukleus
1.
Mengambil sehelai daun atau batang blimbing
2.
Menyayat daun atau batang blimbing dengan
menggunakan cutter
3.
Meletakkan sayatan daun atau batang tersebut
pada objek glass beri setetes air dan tutup dengan menggunakan deck glass
4.
Mengamati dengan menggunakan mikroskop
5.
Membandingkan dengan gambar pembanding
6.
Menggambar hasil pengamatan
5. Uji
sitoplasma
1.
Mengambil sehelai daun atau batang blimbing
2.
Menyayat daun atau batang blimbing dengan
menggunakan cutter
3.
Meletakkan sayatan daun atau batang tersebut
pada objek glass beri setetes air dan tutup dengan menggunakan deck glass
4.
Mengamati dengan menggunakan mikroskop
5.
Membandingkan dengan gambar pembanding
6.
Menggambar hasil pengamatan
VI.
HASIL PENGAMATAN
Gambar
Pengamatan
|
Gambar
Pembanding
|
Keterangan
|
Sitoplasma
pada daun belimbing bintang
|
||
Dinding
sel pada batang belimbing bintang
|
||
Amilum
pada buah belimbig bintang
|
VII.
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada preparat blimbing
wuluh(Averrhoa bilimbi L) dan Blimbing Bintang (Averroha carambola) yang kami amati, ditemukan pada buah
belimbing bintang terdapat butir pati/ amilum yang bersifat sederhana dengan
bentuk bulat setengah lonjong yang mengumpul di berbagai tempat yang menyebar.
Hal ini dikarenakan zat pati yang terakumulasi dalam kloroplas dibentuk lebih
cepat ketimbang pemindahannya sehingga terjadi penimbunan zat pati tersebut.
Rasa belimbing bintang manis agak
sedikit asam sehingga di dalam sel buah belimbing terdapat banyak cadangan
makanan yaitu pati/amilum. Selain amilum kita juga menemukan sitoplasma dan
dinding sel yang terdapat pada belimbing bintang, sedangkan pada belimbing
wuluh tidak menemukan, sitoplasma terdapat pada daun dan batang belimbing
bintang yang disayat melintang, begitu pula dinding sel juga terdapat pada daun
dan batang pada belimbing bintang. Pada daun belimbing bintang bentuk dinding
sel agak kotak-kotak dan berjejer sedangkan pada batang belimbing bintang
berbentuk seperti persegi enam yang tidak begitu beraturan dan berjejer.
Dinding sel
merupakan lapisan yang berada di bawah membran sel yang terbuat dari selulosa.
Di dalam dinding sel ini terdapat tiga bagian fundamental yaitu lamela tengah,
dinding sel sekunder dan juga dinding sel primer. Fungsi dari dinding sel
adalah memberikan kekuatan dan memberikan perlindungan kepada sel. Membran sel
adalah bagian paling luar dari suatu sel yang terdiri dari fosfolofid dan
protein atau lipoprotein. Fungsi dari membran sel adalah mengatur keluar dan
masuknya zat pada suatu sel. Struktur sel tumbuhan yang lainnya adalah
sitoplasma, yaitu cairan yang terdapat di dalam sel, tetapi tidak ada di dalam
inti sel dan organel sel. Sitoplasma memiliki sifat koloid yaitu tidak padat
dan tidak cair. Fungsi dari sitoplasma adalah sebagai tempat untuk
berlangsungnya proses metabolisme.
VIII.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada saat melakukan praktikm
dapat menemukan beberapa komponan sel .Komponen sel pada dasarnya dikategorikan
menjadi dua macam yaitu:
1. Protoplasmik (Sitoplasma,
RE, Ribosom, Apartaus golgi, Mitokondria, Plastida, Mikrobodies, Mikrotubuli, Centriol,
Nukleus, Vakuola),
2 Non-Protoplasmik (Amilum,
Kristal, Dinding sel).
Pada preparat blimbing wuluh dan blimbing bintang sel protoplasma (Sitoplasma,Nukles)
terdapat pada batang dan daun blimbing bintang , sedangkan Non-protoplasmik
(Amilum,Kristal,Dinding sel) terdapat pada buah, daun dan batang blimbing
bintang. Amilum terdapat pada buah blimbing bintang yang berbentuk amilum
sederhana dengan persebaran yang tidak merata dan saling berjauhan antara satu
klompok amilum dengan yang lain. Fungsi amilum adalah untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai
produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Daftar
Pustaka
Estiti B. Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit
Ref: Buku Kimia pangan dan Gizi, FG Winarno
Biology Reaven Jhonson 2003 www.wikipedia.com
http://www.pustakasekolah.com/pengertian-inti-sel-nukleus.html#ixzz2gjm9urYg
http://artofgreen.wordpress.com/2010/03/15/ anatomi-tumbuhan/ (dikutiptanggal
20 Maret 2011) Sutrian,yayan.2004.
Pengantar anatomi
tumbuh-tumbuhan tentang sel dan
jaringan .Jakarta: PT Rineka Cipta
Lampiran :
Sitoplasma pada daun belimbing bintang
Dinding sel pada batang
Amilum pada buah belimbing buah